Mau Punya Penghasilan Sebagai Penulis di Era Digital?

Photo by Cytonn Photography on Unsplash

Kamu hobi nulis? Pengen dibayar hanya dengan menulis? Emang bisa ya?

Ya jelas bisa dong

Di era sekarang ini, kamu bisa dengan mudah mendapatkan penghasilan atau gaji hanya dengan modal menulis. Apalagi saat ini kita hidup di masa yang serba digital, dimana berbagai jenis tulisan dapat dengan mudah kita berikan atau terima di berbagai platform media internet.

Salah satu dampak yang terlihat jelas adalah kegiatan pemasaran (marketing), atau pada saat ini dikenal dengan digital marketing. Kamu pasti sering melihat berbagai brand baik dalam bentuk barang maupun jasa yang mungkin menarik perhatian kamu, kemudian kamu terpicu untuk membeli produk itu. Dan ya, salah satu faktornya dikarenakan adanya informasi melalui rangkaian kata-kata yang menarik.

Nah, mulai penasaran kan kenapa modal nulis doang bisa berpengaruh ke pemasaran? Yuk, simak terus artikel ini untuk dapetin jawabannya…

Photo by Diggity Marketing on Unsplash

Pada umumnya, digital marketing adalah upaya suatu brand untuk mempromosikan produknya secara luas demi menarik audiens mereka secara online. Banyak faktor-faktor dari pemasaran yang dapat memicu audiens untuk membeli produk yang diiklankan, misalnya menawarkan promo atau potongan harga.

Strategi itu sudah pasti menarik perhatian orang-orang, tapi kamu tau faktor lain yang bisa memicu calon konsumen brand?

Betul, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya yaitu melalui serangkaian kata-kata yang bersifat menjual.

Maksudnya gimana? Seperti yang kamu ketahui, terdapat banyak brand yang menyajikan berbagai informasi atau konten terkait hal tertentu kepada target audiens guna menyampaikan sesuatu. Pada saat yang sama, penyampain informasi ini juga bertujuan untuk mengubah perspektif audiens terhadap suatu hal tertentu.

Orang yang bertanggung jawab dalam menyampaikan informasi ini dikenal sebagai content writer.

Apa itu content writer? Content writer adalah seseorang yang bertugas dalam menyediakan suatu konten dalam bentuk tulisan yang bersifat informatif, edukatif, atau menghibur. Tentu saja konten yang disediakan harus memiliki ketertarikan dan berkualitas demi dapat menciptakan ikatan dengan para audiensnya.

Dengan kata lain, semakin menarik tulisan yang disajikan oleh seorang content writer dalam mempromosikan suatu produk, semakin tinggi pula loyalitas audiens untuk mengkonsumsi produk yang ditawarkan.

3 Kunci Content Writing Terhadap Pemasaran

Photo by Kenny Eliason on Unsplash

Sudah mulai kebayang kan tugas dari seorang content writer? Kamu bisa menjadi content writer tanpa harus memiliki jenjang pendidikan di bidang yang serupa, karena yang akan dinilai adalah kemampuan menulis kamu.

Menarik, bukan? Untuk menjadi seorang content writer, kamu hanya perlu melatih bagaimana cara menulis secara profesional. Dan satu hal yang perlu digarisbawahi, untuk menjadi penulis profesional, kamu harus menjadikan kegiatan menulis sebagai rutinitas (habit), bukan sebagai pekerjaan.

Selanjutnya, Terdapat tiga hal penting yang perlu kamu perhatikan untuk menjadi content writer agar kamu dipandang sebagai penulis profesional di bidang pemasaran.

#1 Menulis Adalah “Seni”

Sama halnya seperti seni, menulis tentu saja membutuhkan ide yang kreatif dan unik, dan perlu diingat bahwa kreatifitas tersebut tidak ada batasnya. Maksud dari seni dalam menulis ini diartikan sebagai suatu karya yang diciptakan untuk memuaskan target audiens.

Sebagai content writer, kamu harus memiliki beragam ide yang dapat memukau para pembaca. Tapi jangan lupa…kamu harus berada dalam kondisi yang dapat menikmati proses menulis kamu. Karena perasaan kamu pun akan tersampaikan kepada audiens dalam hasil tulisan kamu.

Jadi, penting halnya untuk membentuk dan meningkatkan mood sebelum menulis, terutama jika tulisan kamu bertujuan untuk menawarkan produk atau mengubah pandangan audiens terhadap suatu hal. Maka dari itu, kamu harus menetapkan pemikiran bahwa tulisan kamu adalah karya seni yang dipublikasikan ke khalayak luas.

#2 Menyampaikan Nilai Produk Melalui Tulisan

Setelah menetapkan mindset bahwa tulisan adalah seni, berpikirlah bahwa karya kamu adalah upaya untuk menyampaikan suatu pesan atau makna. Dalam konteks pemasaran, tulisan yang dibuat ditujukan untuk menyampaikan nilai, identitas, dan citra suatu produk agar audiens dapat memahami informasi atau topik yang disampaikan.

Dalam menyampaikan informasi suatu produk, tentu saja kamu harus memiliki keterampilan membuat konten yang apik agar hasil tulisan kamu dapat diserap dengan baik oleh target audiens. Karena tulisan yang kamu buat adalah persona dari produk yang kamu tawarkan.

#3 Memicu Audiens Untuk Membeli Produk

Dengan adanya nilai produk yang disampaikan kepada audiens, tulisan yang kamu buat juga harus memiliki tujuan. Tujuan ini dimaksudkan untuk mengarahkan proses pembuatan konten agar kita memperoleh tindakan dari audiens yang sesuai dengan harapan kita.

Sebagai content writer di bidang pemasaran, tentu harapan kita adalah meningkatkan penjualan produk. Namun perlu diingat, konten yang kamu buat tidak semena-mena menyuruh konsumen untuk membeli produk kita secara eksplisit. Melainkan, untuk mengundang konsumen secara halus agar produk kamu dapat memenuhi kebutuhan mereka.

Oleh karena itu, penulisan konten ditujukan untuk menarik para pembacanya demi meningkatkan kesadaran terhadap suatu brand dan apa saja yang disediakan oleh brand tersebut secara deskriptif. Sehingga, hal tersebut dapat membangun ikatan yang kuat dengan audiens dan akan meningkatkan ketertarikan mereka terhadap suatu produk.

Ketiga poin ini merupakan kunci dari content writing yang akan membuktikan kesuksesan kamu dalam menulis konten.

Mulai tertarik menjadi penulis konten yang handal? Selanjutnya terdapat beberapa cara yang bisa kamu terapkan untuk menjadi seorang content writer profesional.

Persiapkan diri kamu. Here we go

8 Tips Ampuh yang Dijamin Dapat Menciptakan Tulisan yang Luar Biasa

Photo by Thought Catalog on Unsplash

Akhirnya, kamu berhasil sampai ke tahap ini…

Itu artinya kamu sudah memiliki minat untuk mempelajari hal-hal yang perlu dimiliki untuk menjadi penulis profesional, terutama di bidang digital marketing.

Mungkin sebelumnya kamu belum pernah mencoba untuk menulis, atau sebelumnya kamu terbiasa dengan menulis. Eitss…jangan khawatir, pada bagian selanjutnya terdapat langkah-langkah yang bisa mengembangkan skill menulis kamu yang berpotensi memberikan dampak besar kepada audiens, apapun pengalaman kamu dalam menulis.

Oke, tanpa perlu basa-basi lagi kita langsung saja masuk ke tips-tips menulis menjadi content writer yang handal.

Siap belajar? Let’s go!!!

#1 Mengembangkan Ide dan Konsep Tulisan

Sebelum masuk ke tahap menulis, penting halnya bagi kamu untuk menentukan topik atau tema terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk menyelaraskan topik yang dipilih dengan hasil tulisan yang akan kamu buat.

Dalam konteks pemasaran, kamu harus mencari ide dan konsep yang sesuai dengan topik yang menjadi inti dari produk kamu. Selain itu, konsep tulisan yang kamu buat juga harus disesuaikan dengan tujuan konten, genre brand dan platform media digital yang akan dikerjakan. Sehingga potensi audiens untuk menikmati konten tersebut akan semakin meningkat.

#2 Melakukan Riset Secara Mendalam

Setelah menetapkan ide dan konsep tulisan, tentu saja kamu harus melakukan riset demi memperoleh informasi yang akurat dan berkaitan dengan konten tulisan. Dengan adanya riset secara detail akan menciptakan konten yang dapat meningkatkan pengetahuan dan pengertian berdasarkan fakta yang ada, serta akan memberikan penafsiran yang lebih baik terhadap tulisan kamu.

Nah, saat proses riset, informasi yang diperoleh harus berasal dari sumber yang valid dan terpercaya. Hal ini bertujuan untuk menghindari adanya penyimpangan fakta, atau lebih buruknya lagi mengandung hoax. Percayalah…konten yang mengandung fakta akan menjadikan kamu atau brand kamu semakin kredibel di mata audiens, khususnya sebagai penulis.

#3 Mengikuti Tren yang Populer

Untuk meningkatkan minat audiens dalam membaca tulisan kamu, penting juga bagi content writer untuk selalu mengikuti berbagai topik yang trending di kalangan masyarakat. Adanya tren yang booming pasti akan meningkatkan inspirasi dan performa kamu dalam menyediakan suatu konten informasi atau produk yang dapat memenuhi harapan dan kebutuhan para audiens.

Selain mengikuti tren, kamu juga dapat mengamati pasar atau pesaing brand kamu. Setelah kamu mulai memahami apa yang sedang menjadi topik pembicaraan dan konten seperti apa yang dibuat oleh pesaing, kamu bisa mengkombinasikan kedua hal tersebut menjadi suatu konten yang unik serta memiliki nilai yang lebih tinggi terhadap brand yang kamu tawarkan.

#4 Membuat Headline yang Unik dan Menarik Perhatian

Selanjutnya adalah salah satu bagian yang paling dilihat dan dinilai oleh audiens, bagian tersebut yaitu headline atau judul konten. Kamu pasti pernah menelusuri suatu informasi di internet dengan mengetik kata kunci yang kamu cari, kemudian bermunculan daftar artikel dengan beragam headline. Dari sekian deretan artikel yang muncul, tentunya kamu memilih artikel dengan judul yang menarik perhatian kamu, bukan? Ya pasti dong

Dengan adanya headline yang menarik pasti akan memberikan harapan bahwa artikel tersebut dapat memenuhi kepuasan terhadap audiens. Dengan kata lain, kamu harus menciptakan headline yang menarik dan sekreatif mungkin untuk mengundang khalayak agar mereka memutuskan untuk lebih memilih konten atau brand yang kamu sediakan.

#5 Menentukan Target Audiens untuk Membaca Tulisan Kamu

Langkah berikutnya memiliki keterkaitan dengan poin kedua yang dimana dalam melakukan riset, kamu tidak hanya riset tentang topik konten kamu saja, tetapi kamu juga harus mengenali kepada siapa tulisan kamu dibuat. Bagian ini pasti akan berpengaruh pada bagaimana kamu menulis suatu konten. Maka, penting bagi penulis untuk menentukan target pasar.

Terdapat banyak kategori pembaca yang bisa kamu sesuaikan dengan cara penulisan konten kamu, misalnya, bisa dilihat dari rentang umur, gender, profesi, dan masih banyak lagi. Hal ini juga bertujuan untuk menentukan penggunaan gaya bahasa dan perspektif dalam tulisan kamu terhadap suatu hal agar dapat membangun hubungan dengan audiens secara emosional. Sehingga, pada akhirnya tulisan atau brand yang kamu tawarkan akan meningkatkan loyalitas konsumen.

#6 Mengoptimalkan Kata Kunci

Penggunaan kata kunci (keyword) merupakan faktor penting lain dalam proses penulisan konten dan salah satu metode yang wajib diterapkan sebagai content writer. Sama halnya seperti membuat headline, pada bagian isi konten pun kamu harus selalu mengoptimalkan penggunaan kata kunci secara efektif. Oleh karena itu, seorang content writer perlu memahami penerapan Search Engine Optimization (SEO).

Dengan menerapkan SEO, konten yang kamu buat dapat berpotensi untuk menjadi artikel yang muncul di peringkat atas hasil penelusuran pada mesin pencari berbasis web, atau yang biasa digunakan oleh khalayak luas adalah Google Search, jika kamu menggunakan kata kunci yang tepat dalam kontenmu. Akan sangat menyenangkan jika artikel kamu sering ditemukan dan dibaca oleh banyak orang, bukan?

#7 Menyediakan Isi Konten Secara Terstruktur

Nah, ini adalah inti dari penulisan konten agar audiens dapat memahami dan menikmati tulisan yang kamu buat. Kamu pasti tidak mau kan ketika audiens sudah memilih tulisanmu, namun mereka tidak membacanya sampai selesai? Tentu saja tidak. Maka dari itu, kamu harus membuat struktur konten sebelum menulis. Konten yang terstruktur akan membantu kamu dalam mengarahkan konten agar tidak menyimpang dari inti topik yang ingin kamu sampaikan.

Untuk melahirkan karya tulisan yang menarik, terdapat beberapa faktor yang perlu kamu perhatikan. Hal-hal tersebut meliputi format penulisan, struktur kalimat, gaya bahasa, pengejaan, hingga tanda baca sekalipun. Dengan berfokus pada hal-hal tersebut dapat mencegah adanya topik yang melenceng atau membosankan, serta akan meningkatkan minat audiens untuk membaca dan menikmati konten kamu.

#8 Memaksimalkan Platform Media Digital

Setelah kamu berhasil membuat konten yang bersifat “menjual”, kamu bisa memanfaatkan berbagai platform media digital. Platform-platform tersebut dapat berupa blog, website, media sosial, email, dan media digital lainnya yang memiliki banyak user (pengguna) atau traffic tinggi. Karena tujuan dari penggunaan beragam platform ini adalah untuk membagikan informasi suatu produk atau brand dengan melibatkan banyak audiens demi meningkatkan peluang penjualan.

Jika kamu memanfaatkan platform media digital secara efektif, maka penyampaian konten yang kamu buat terkait informasi atau brand yang kamu tawarkan kepada target audiens secara luas akan semakin tercapai. Namun perlu diingat, meskipun konten yang kamu sampaikan memiliki pesan dan tujuan yang sama, gaya penulisan dan rangkaian kalimatnya harus disesuaikan dengan setiap platform.

Selamat!!! Kamu sudah mencapai bagian akhir dari cara menulis sebagai content writer.

Apa kamu tau? Dengan mempelajari tips-tips ini, kamu sudah setengah jalan untuk menjadi penulis profesional lho! Nah, langkah selanjutnya yang bisa kamu lakukan adalah mempraktikan tips-tips ini dengan menulis konten yang kamu sukai, apapun itu.

Kamu bisa mulai dengan membuat blog pribadi. Di blog tersebut, kamu bisa mengasah skill menulis kamu sendiri, sekaligus sebagai sarana kamu untuk mengekspresikan diri melalui tulisan.

Eitss…jangan salah. Meskipun content writing terkesan mudah, hal tersebut membutuhkan keterampilan menulis yang baik dan latihan yang rutin.

“Mulailah menulis, apa pun yang terjadi. Air tidak akan mengalir sampai keran dihidupkan” — Louis L’Amour (1908–1988)

Mengutip kata-kata dari salah seorang novelis asal Amerika Serikat ini, pernyataan tersebut dapat menjadi inspirasi untuk melatih diri kamu dalam menulis konten. Karena dengan adanya tekad, tulisan pun akan mengalir bagaikan air.

Maka dari itu, penting bagi kamu untuk pelajari, terapkan, dan kuasai langkah-langkah tersebut untuk menjadi seorang content writer yang dapat memberikan dampak luar biasa.

Good Luck!!!

Adblock test (Why?)